Indonesia dan China baru saja memperkuat hubungan bilateral melalui perjanjian investasi senilai $10 miliar di sektor energi hijau dan teknologi. Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat transformasi energi dan memperkuat ketahanan energi Indonesia sekaligus mendukung ambisi China dalam mengembangkan energi terbarukan di Asia Tenggara. Kesepakatan tersebut mencakup investasi dalam pengembangan energi surya, tenaga angin, dan teknologi baterai listrik, serta pendirian fasilitas produksi yang mendukung kendaraan listrik di Indonesia.
Pemerintah Indonesia menilai bahwa kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam mendukung agenda energi bersih yang sejalan dengan target net-zero emisi. Selain itu, kerja sama ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru dan menarik investasi lanjutan di sektor industri manufaktur, terutama di bidang komponen dan perangkat energi berkelanjutan. Bagi China, proyek ini tidak hanya menjadi kesempatan ekonomi tetapi juga bagian dari strategi diplomasi energi, di mana mereka memperluas pengaruhnya dalam industri energi terbarukan di kawasan Asia Pasifik.
Dalam implementasinya, pemerintah kedua negara akan melakukan pengawasan ketat dan koordinasi untuk memastikan bahwa proyek-proyek yang dijalankan memenuhi standar lingkungan dan keberlanjutan. Pendekatan ini diharapkan dapat memaksimalkan manfaat ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan, mengingat isu perubahan iklim menjadi prioritas global.
Kerja sama ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperkuat ekonomi masing-masing melalui investasi yang berkelanjutan, menciptakan ketahanan energi, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian dan lingkungan hidup di Asia.