bandukejiJakarta – Kepala Dinas Kominfosantik Provinsi Kalimantan Tengah Agus Siswadi mengunjungi Media Indonesia, dan hadir sebagai narasumber pada acara Podcast bersama Media Indonesia, di Kantor Media Indonesia Jakarta (Selasa, 17/12/2024).

Kedatangan Kadis Kominfosantik Prov. Kalteng disambut baik oleh tim Media Indonesia, dimana Media Indonesia merupakan salah satu media mitra Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Pada perbincangan tersebut Kadis Kominfosantik mengatakan, luas Kalimantan Tengah hampir 1,5 kali pulau Jawa, sehingga integrasi data dan SPBE tidak mudah, dan saat ini masih perlu untuk menyatukan pemahaman bahwa SPBE bukan hanya menjadi tugas Diskominfosantik semata, tetapi juga OPD lain seperti Bappeda, Biro Organisasi dan OPD lainnya juga terlibat di dalamnya.

Disampaikannya, bahwa saat ini Kalimantan Tengah sedang melakukan integrasi data dan SPBE di 13 Kabupaten dan 1 (satu) Kota, dimana waktu tempuh ke kabupaten rata-rata sekitar 8 s.d 12 jam. “Sekarang ini ada 8 (delapan) dari 14 Kabupaten/ Kota sudah terintegrasi dengan baik, dan teritegrasi dengan Satu Data Indonesia”, kata Agus Siswadi.

“Selanjutnya, Pemerintah Daerah membuat tugas dan fungsi masing-masing, untuk setiap OPD, misalnya terkait perencanaan berada di Bappeda, proses bisnis di Biro Organisasi, keuangannya berada di Badan Keuangan Daerah, dan sebagainya”, imbuhnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, integrasi data untuk seluruh perangkat daerah semuanya sudah terintegrasi ke Dinas Kominfosantik, dan sebanyak 46 perangkat daerah sudah terintegrasi dalam Satu Data Kalimantan Tengah.

Namun salah satu kendala lambatnya digitalisasi di Kalteng adalah disebabkan luasnya daerah sehingga masih ada 321 titik blankspot, terdiri dari 2 (dua) kategori yakni betul-betul blank tidak bisa menelpon sama sekali terutama yang berada di daerah pedalaman, dan kategori tidak bisa menelpon saja. “Diharapkan pada tahun 2025 dan 2026 semuanya sudah tuntas dan tidak ada blankspot lagi, ini kami sebut dengan merdeka sinyal”, sebutnya.

Diungkapkannya pula, secara keseluruhan program Pemerintah Kalteng adalah pemerataan di bidang kesehatan dengan dibangunnya rumas sakit yang ada di daerah, seperti Rumah Sakit Hanau yang akan segera beroperasi dan akan melingkupi 5 (lima) kabupaten sehingga tidak lagi perlu ke Palangka Raya. “Selain itu peningkatan rumah sakit tipe A yang berada di Kota Palangka Raya yang saat ini tengah didorong pembangunannya”, ungkap Kadis Kominfo.

Kemudian pemerataan pendidikan, dimana Pemprov Kalteng menggratiskan kuliah bagi anak-anak kurang mampu di 32 universitas yang ada di Kalimantan Tengah, termasuk insentif guru dan 5 ribu rumah guru dengan 0% DP, sudah berjalan semenjak 2024 ini.

Selanjutnya, bantuan Tabungan Beasiswa Berkah (TABE) selama ini sudah berjalan untuk 20 ribu mahasiswa sebesar 7,5 juta rupiah per orang yang diberikan untuk membantu mahasiswa menyelesaikan pendidikannya. “Harapan pak Gubernur, tidak ada lagi alasan anak-anak untuk tidak sekolah atau tidak kuliah, dan ini baru satu-satunya yang pertama di Indonesia”, ujarnya.

Dalam closing statement-nya Kadis Kominfosantik menyampaikan, atas nama Gubernur Kalteng ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kalimantan Tengah, atas dukungan seluruh masyarakat Kalteng selama ini yang telah membantu pembangunan Kalteng, dan masa kepemimpinan Gubernur Kalteng akan berakhir pada tanggal 7 Februari 2025 mendatang. “Untuk itu, atas nama bapak Gubernur menyampaikan permohonan maaf jika ada sesuatu yang kurang berkenan”, pungkasnya.