Tiongkok memberi investasi ke indonesia melalui IR PRABOWO

Tiongkok (China) memang telah menunjukkan minat yang besar untuk berinvestasi di Indonesia, terutama dalam kerangka kerjasama ekonomi yang lebih luas. Salah satu cara utama untuk mencapai tujuan ini adalah melalui peran dan inisiatif yang diambil oleh pejabat Indonesia, seperti Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto, yang juga merupakan salah satu tokoh politik penting di Indonesia, telah memainkan peran dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah secara aktif terlibat dalam berbagai kerjasama dengan Tiongkok, terutama dalam bidang infrastruktur dan investasi, yang merupakan bagian dari inisiatif “Belt and Road Initiative” (BRI) yang dipimpin oleh Tiongkok.

Dalam kunjungan kenegaraan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyaksikan langsung penandatanganan sejumlah kesepakatan kerjasama di Indonesia-China Business Forum (ICBF) 2024.

Beberapa aspek yang dapat menjelaskan keterlibatan Prabowo dan kerjasama Tiongkok-Indonesia, antara lain:

  • Kerjasama Infrastruktur: Tiongkok telah menjadi mitra penting Indonesia dalam pembangunan infrastruktur, seperti proyek-proyek transportasi, pembangkit listrik, dan lainnya. Program BRI ini berfokus pada peningkatan konektivitas antar negara melalui investasi besar di berbagai sektor infrastruktur.
  • Industri Pertahanan: Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto juga terlibat dalam diskusi mengenai kerjasama militer dan pertahanan antara Indonesia dan Tiongkok. Meski hubungan Indonesia dengan negara besar ini lebih dominan di sektor ekonomi, hubungan militer juga berkembang melalui pertukaran pelatihan, alutsista, dan teknologi pertahanan.
  • Investasi Langsung Asing (FDI): Prabowo dan pemerintah Indonesia lebih luasnya terus berupaya menarik lebih banyak investasi asing, termasuk dari Tiongkok, untuk mempercepat pembangunan ekonomi. China, sebagai ekonomi terbesar kedua dunia, merupakan sumber investasi yang penting, terutama di sektor-sektor seperti energi, manufaktur, dan teknologi.
  • Strategi Diplomasi: Prabowo Subianto, sebagai politisi dan tokoh yang memiliki jaringan luas, dapat berperan dalam memperkuat diplomasi Indonesia dengan Tiongkok. Dia juga memiliki pengalaman dalam membangun hubungan bilateral, yang bisa memperlancar jalur diplomatik antara kedua negara.
  • Presiden menyampaikan optimisme yang tinggi bahwa kerjasama ini akan mendorong percepatan investasi di Indonesia, khususnya di sektor energi. Kerjasama ini tidak hanya akan mendorong investasi di kedua negara, tetapi juga akan berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di kawasan regional.
  • Dan kami sangat optimis. Kami sangat mendorong prospek ini, dan kami percaya bahwa kolaborasi erat antara Indonesia dan China akan menjadi faktor untuk menstabilkan dan meningkatkan suasana kerja sama regional, ujar Presiden Prabowo saat membuka ICBF 2024 yang diselenggarakan Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) di Wang Fu Ballroom, Hotel The Peninsula, Beijing, China, Minggu (10/11).
  • Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara sejumlah perusahaan Indonesia dan korporasi China dengan nilai investasi mencapai USD10 miliar atau Rp156,19 triliun (kurs Rp15.619). “Hari ini sangat strategis, karena kesepakatan lima hari bernilai sepuluh juta, saya pikir ini sangat strategis,” terangnya.

    Beberapa kesepakatan yang ditandatangani mencakup pengembangan proyek-proyek EBT seperti pembangkit listrik tenaga air terintegrasi dan pengembangan infrastruktur pendukung energi bersih lainnya. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi energi bersih di Indonesia dan memperkuat ketahanan energi nasional.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan, ICBF 2024 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menarik investasi asing langsung dalam pengembangan sektor energi yang berkelanjutan. Kerjasama dengan Tiongkok akan mempercepat upaya kita dalam menargetkan sedikitnya 60% menggunakan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) dari total pembangkit untuk 10 tahun kedepan.

    “Kerja sama yang terjalin dalam ICBF 2024 akan menjadi contoh yang baik bagi negara-negara lain di kawasan dalam membangun kerja sama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan,” tutupnya.

    Sebagai informasi, beberapa nota kesepahaman tentang energi yang ditandatangani pada ICBF 2024, yaitu Nota Kesepahaman antara Nota Kesepahaman Antara PT PLN (Persero) Dengan SDIC Power Holdings Co., Ltd. Tentang Kerja Sama Pengembangan Penciptaan dan PT PLN (Persero) dengan PT Huawei Tech Investment tentang Kerja Sama Studi Percepatan Transformasi Digital Pada Industri Ketenagalistrikan untuk Mendukung Transisi Energi di Indonesia. (RD)

  • Related Posts

    10 Game Rekomendasi PS5 Terbaik 2025 dari Bandukeji

    PlayStation 5 atau PS 5 memang menjadi salah satu konsol yang memiliki tingkat penjualan yang tinggi, namun banyak yang menyebutkan kalau penjualan game untuk PS 5 tidak sebanding dengan banyaknya…

    Hal Penting Untuk Kamar Hotel Yang bagus

    12 hal penting untuk kamar hotel yang bagus Hal-hal kecil yang tercantum dalam artikel ini adalah beberapa komentar paling umum yang kami dengar dari tamu. Berapa banyak yang dilayani hotel…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    You Missed

    10 Game Rekomendasi PS5 Terbaik 2025 dari Bandukeji

    10 Game Rekomendasi PS5 Terbaik 2025 dari Bandukeji

    Hal Penting Untuk Kamar Hotel Yang bagus

    Hal Penting Untuk Kamar Hotel Yang bagus

    10 Negara Paling miskin di Amerika

    10 Negara Paling miskin di Amerika

    Tarik Listrik Termurah di Dunia

    Tarik Listrik Termurah di Dunia

    10 Fitur Terbaru dari iPhone 16 Pro Max

    10 Fitur Terbaru dari iPhone 16 Pro Max

    Geger China LockDown Lagi

    Geger China LockDown Lagi